Wednesday 6 January 2010


Diawali dengan pagi hari yang biasa saja. Agenda hari ini adalah pergi ke 3 tempat yang berbeda dan fiuuhh…lumayan berjauhan. Tujuan yang pertama, sebuah sekolah menengah swasta. Di sini aku mencoba meniti karir sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa, kata orang sih begitu. Bismillahirrohmanirrohim…berangkatt…
Sampai di tujuan, aku disambut oleh pak satpam yang bertubuh besarrr tapi senyumnya ramah sekali
Pagi, Bu…” (eh…imut-imut begini dipanggil ‘Bu’..)
Ada yang bisa saya Bantu?” (yeah…please don’t call me ‘Bu’. I’m still 24)
Permisi…mau anterin lamaran, pak”
Oh ya…lewat sini, Bu. Masuk aja di ruangan itu”, kata Pak satpam itu sambil menunjuk ruangan berdinding kaca di depanku.
oh…yang ini ya, pak? Makasih…”
Pintu kacanya gak ada tulisan “Dorong” atau “Tarik”nya, pemirsa. Ya sudah…no rules means sakarepmu. Aku dorong pintu yang sebelah kiri, uppss…salah!! (bukan promosi acara tivi lo ya..) Aku coba tarik yang sebelah kanan, oww…man…salah lagi… Daripada ketauan malu karena salah, aku main paksa dorong aja pintu yang kiri. Bodo…!!
permisi, Bu..” sapaku pada dua Ibu-Ibu yang ada di balik meja front office. Busyet dah ni meja, masak lebih tinggi mejanya dari aku sih…
iya, mbak?”
Saya mau anterin lamaran, bu..”, sambil mengeluarkan amplop coklat dari dalam tas ijo andalanku.
Mbak aku-gak-jelas-dengar-namanya…minta tolong diterima punya mbaknya itu”, kata Ibu yang ramah (soalnya Ibu yang satunya bertampang seram, hiii…) kepada mbak-mbak yang ternyata bersembunyi di bawah meja front office. Wah…ngagetin aku aja nih si mbak.
Amplopnya mana, mbak?”, katanya sambil tersenyum seolah gak punya dosa.
Ini, mbak…” (Waduh…mejanya ketinggian, buuu…)
Si mbak-yang-aku-gak-jelas-dengar-namanya itu memeriksa amplop lamaranku dan mengeluarkan satu per satu isinya. Wah…perasaanku gak enak nih…
RPP nya mana, mbak?”, tanya mbak itu
haa…??? Apaan, mbak? RPP? Hehe…apaan tu, mbak?” (Mati koen!!!)
Mau nyusul, mbak?”
Haa…?? Hello…aku aja gak tau RPP itu apaan malah disuruh nyusul sih!!
hehe…gak jadi deh, mbak”, tanganku sudah terulur untuk mengambil amplopku
gak pa-pa kok, mbak, klo mau nyusul”, mbaknya gak mau ngasih amplopku, pemirsa
emang boleh nyusul ya, mbak?” (aduuhhh…I’m totally bego binti blo’on)
boleh…besok aja pas tes dibawa RPPnya. Ok? Ini nomer tesnya, jangan lupa dibawa waktu tes ya, mbak”
hehe…ok aja deh, mbak. Makasih, mbak. Mari…Mari, bu…” (haduhhh…jadi senyam-senyum gak jelas ni)
Keluar dari ruangan (kali ini gak salah buka pintu ni…I’m a quick learner) disambut oleh pak satpam yang tersenyum padaku. Hobi banget senyum ni orang…gak tau orang tengsin apa!! Dan aku hanya bisa membalas senyum-ramah-nya dengan senyum-gak-jelas-ku.
mari, pak…hehe..”
mari…mari, buu”
Dalam pikiranku, pak satpam, mbak-yang-aku-gak-jelas-dengar-namanya, ibu yang ramah, ibu yang seram, dan sekolah itu sudah hilang. Wusss…seketika itu juga, diganti dengan semilyar pertanyaan…
RPP itu apaaa????!!!!!”
Tenang, Mc…masih ada 2 tempat lagi yang harus didatengin. Sekarang…yang penting adalah fokus pada tujuan awal kamu repot-repot bangun dan mandi pagi. Two more places, two more places, two more places, ... akhirnya aku menyebrang jalan dan naik angkutan yang akan membawaku ke tempat selanjutnya. Hmmm…
Duh…di angkutan masih terngiang terus kata “RPP..RPP…RPP…” Seolah-olah kata itu menghantuiku ke manapun diriku melangkah. Apaan ya RPP itu?
kiri, pak…” untung gak kelewatan
Akhirnya sampai juga di toko ini. Iseng-iseng aja sih pergi ke tempat ini. Iseng-iseng tapi berharap juga semoga dapat hadiah. Hehehehehehehe…
Weittss…biasa aja. Cuma datang, buka pintu, disapa sama mbak-front-office-nya, naruh amplop, bilang makasih, senyum, buka pintu, keluar, selesai. And now…tempat yang ketiga.
Tempat yang ketiga ini…letaknya agak nylempit klo orang Jawa bilang alias tersembunyi. Sambil melintasi halaman, aku perhatikan sekelilingku. I don’t know…ada yang aneh. Di teras aku melihat ada dua orang, mas dan mbak, duduk berhadapan (huss…bukan seperti orang pacaran…). Si mbaknya pake baju formal kerja sementara si mas pakaiannya semi formal, pake kemeja plus celana kain biasa. Ada satu kursi kosong di sebelah masnya, oleh mbaknya aku dipersilakan duduk di situ. Begitu aku duduk, masnya dipersilakan masuk oleh mbaknya. Aku sempat melihat ke dalam (bukan ngintip dong, pemirsa. Tempatnya gak tertutup dan gak ada pembatasnya), di dalam ada kursi-kursi macam kursi di kelasku waktu kuliah kemaren dan ada whiteboard. Semacam kelas? Aku juga bertanya-tanya.
Si mbak yang tadi kemudian keluar, duduk di depanku, kemudian bertanya…
mbaknya mau mengisi posisi sebagai apa, mbak?”
Tentor, mbak…”
ok…tentor ya…di sini kami khusus menangani mata pelajaran yang di-unas-kan, yaitu Mat, IPA, BIG, BIN, IPS (haa??...) mbaknya mau mengisi sebagai tentor apa?”, jelasnya sambil membolak-balik isi amplopku.
Mat, mbak”, kataku singkat
ok…tentor mat ya…”, katanya sambil menuliskan “Tentor Mat” di lembar pertama.
Aku hanya mengangguk singkat. Perasaanku gak enak.
ok, mbak Mc. Di sini kami menerapkan beberapa tahapan yaitu administrasi, psikotes dan micro teaching, serta interview. Kemudian jika mbak lolos sampai tahap akhir, mbak akan diberi trial class selama 1 bulan untuk penilaian tahap akhir. Setelah itu, baru kami akan menentukan apakah mbak layak untuk bergabung dengan kami atau tidak. Jelas, mbak?”
Sangat jelas, batinku. Tapi aku hanya mengangguk singkat.
untuk mempersingkat waktu, mbak sekarang bisa menjalani psikotes dan micro teaching. Nah..untuk itu, kami memungut biaya sebesar 20.000 rupiah per orang.”
Clegukk…she must be joking…20.000? per orang? Gak beres ni orang…
hehe…gak bawa, mbak”
Aku yakin mbaknya tau klo aku bo’ong gak bawa uang. Trus dia mau apa? Coba klo berani…
ohh…gak bawa uangnya ya, mbak. Klo begitu kami mohon maaf, kami tidak bisa memproses milik mbak sekarang. Mungkin lain kali mbak bisa datang dengan uangnya, 20.000 aja kok.”
hehe…”
Whattt?? Emangnya aku mau ikut spmb apa pake bayar segala!! Mana ada model kayak gini?!! 20.000 per orang? klo sehari yg ngelamar 5, uda dapet sejuta dong sehari. Gila!!! Penipuan ini namanya!! Cukup sekali ini aja ketipu. Semoga gak ada lagi yang ketipu sama tempat itu.
Hmmm…tenang..tenang..namanya juga orang cari duit, Mc. Tergantung pada kreativitas masing-masing orang lah. Eh…berarti masnya yang tadi, dia bayar 20.000 dong? Well…aku hanya bisa mendoakan semoga mas itu selamat, tak kurang suatu apapun selain uang.
Another surprising day in my life. And I’m very thankful for that.


PS:  aku masih punya pe-er...RPP tu apaan???

2 comments:

  1. 5x20.000= 1 juta [matematika cabang mana????]

    ReplyDelete
  2. hahahahaha....nol'e gak gelem melu 5. wak...teliti ae arek iki. padahal wes nylempit cilik ngono

    ReplyDelete