Wednesday 25 August 2010

my unspeakable letter

Sayangku...sejauh apapun hati ini berlari menjauh darimu, hanya akan tiba di ujung pelabuhanmu. Hatiku sudah kutambatkan di sana. Bila akhirnya kita dapat berjumpa lagi, aku pasti kembali di sisimu lagi. Menerimamu apa adanya dirimu kini dengan sepenuh hatiku, segenap jiwaku. Tak akan pernah ku biarkan kau pergi lagi dari sisiku, sayangku...tak akan pernah. Ingatlah jarak yang harus kita tempuh sehingga akhirnya kita bisa bersama lagi. Kerikil-kerikil itu hanya membuat kita terseok, terkilir tapi kita akan bangkit dan berjalan lagi, bergandengan tangan.

Sayangku...betapa singkat waktu yang kita miliki bersama. Betapa indah waktu itu terlewati. Kau tak akan pernah terlupakan, tak akan pernah tergantikan.

4 comments:

  1. ckckckck...ngeneki yo nek wong eksak mengungkapkan isi hati....hhmm....

    ReplyDelete
  2. ya..ya...ya...semuanya kan harus ada nilai dan satuannya. jarak satuane meter, waktu satuane detik. hmmm...asemmm...

    ReplyDelete
  3. hhmmmm=asem. bener ta iku? koyoke asem satuane kecut. hahahahahaha

    ReplyDelete